Komposisi dasar shale adalah mineral clay. Tipe clay yang sering terdapat dalam formasi hidrokarbon, yaitu : Montmorillonite, Illite dan Kaolinite. Montmorillonite terdiri dari 3 lapisan struktur, dimana dua lapisannya adalah Si4O10, kandungan O2 dalam ikatan tersebut tidak dapat dipisahkan secara langsung. Lapisan montmorillonite diikat bersama-sama oleh aluminium hidroksil pada keadaan tetap dimana aluminium dikelilingi oleh empat O2 dan dua hidroksil. Karakteristik dari montmorillonite air yang terdapat dalam pola. Pola montmorillonite adalah mengembang. Tingkat swelling-nya lebih tinggi jika dibandingkan dengan clay yang lain. Clay ini memperkecil dengan harga yang lebih besar daripada clay yang lain. Komposisi kimianya (OH)4.Al4Si8O20.H2O, sedangkan rumus oksidanya adalah 3H2O.2Al2O3.8SiO2.
twitter bian19
Selamat Datang
addsense
Tampilkan postingan dengan label Geology. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Geology. Tampilkan semua postingan
Senin, 20 Februari 2012
Selasa, 14 Februari 2012
Batuan Karbonat Sebagai Reservoir
Batuan karbonat yang dimaksud dalam bahasan ini adalah limestone, dolomite, dan yang bersifat diantara keduanya. Limestone adalah istilah yang biasa dipakai untuk kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80 % calcium carbonate atau magnesium. Istilah limestone juga dipakai untuk batuan yang mempunyai fraksi karbonat melebihi unsur non-karbonatnya. Pada limestone, fraksi disusun terutama oleh mineral calcite, sedangkan pada dolomite mineral penyusun utamanya adalah mineral dolomite. Berikut adalah pengelompokan batuan karbonat jika dilihat dari mineral penyusunnya;
Jumat, 10 Februari 2012
Komposisi Kimia Batuan Reservoir (Batupasir)
Batupasir termasuk golongan batuan klastik detritus dan sebetulnya yang dimaksud batupasir disini adalah batuan detritus pada umumnya yang berkisar dari lanau sampai konglomerat. Namun secara praktis hanyalah batupasir yang dibahas. Batupasir merupakan jenis batuan reservoir yang paling penting dan paling banyak dijumpai, secara presentase nya, 60 % dari semua batuan reservoir adalah batupasir. Porositas yang didapat di dalam batupasir ini hanya bersifat intergranular, pori-pori terdapat diantara butir-butir dan khususnya terjadi secara primer, jadi rongga-rongga terjadi pada waktu pengendapan. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa setelah proses pengendapan tersebut dapat terjadi berbagai modifikasi pada rongga-ronga, misalnya sementasi ataupun pelarutan dari semen dan juga proses sekunder lainnya seperti peretakan/perekahan.
Langganan:
Postingan (Atom)